Tugas Softskill ke3 Etika Profesi Akuntansi
Budaya Organisasi dapat Mempengaruhi Perilaku Etis Seseorang
Budaya
organisasi merupakan nilai, anggapan, asumsi, sikap dan norma perilaku yang
telah melembaga kemudian mewujud dalam penampilan, sikap dan tindakan, sehingga
menjadi identitas dari organisasi tertentu.
Budaya
organisasi sangatlah penting bagi spesialis HR dalam memahami konsep budaya
organisasi. Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku
dan harus menjadi patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan
kebijakan yang diambil. Hal ini terkait dengan bagaimana budaya itu
mempengaruhi organisasi dan bagaimana suatu budaya itu dapat dikelola oleh
organisasi
Etika (Yunani Kuno:
"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah
sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat
yang mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah,
baik,
buruk,
dan tanggung jawab.
Etis
adalah perilaku yang
sesuai dengan keyakinan individual dan norma social tentang tindakan yang benar
dan baik.
Pentingnya
budaya organisasi yaitu :
Budaya
dipelajari dan membantu manusia dalam
usaha mereka berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam masyarakat .
Ketika
nilai dan kepercayaan dalam budaya berbeda, beberapa orang memiliki masalah penyesuaian.
Jika hal ini tidak diantisipasi, maka akan menjadi penyebab kegagalan usaha
dalam organisasi yang disebut “culture shock”
Upaya
Penciptaan Kultur Etis
Robbins dan Judge (2008:262), “yang dapat dilakukan pihak manajemen untuk
menciptakan kultur yang lebih etis.
- Jadilah model peran yang visibel. Perilaku manajemen puncak dijadikan acuan standar bagi para kayawan
- Komunikasikan harapan-harapan yang etis. Kode etik harus menyatakan nilai-nilai utama organisasi dan berbagai aturan etis yang diharapkan untuk dipatuhi semua karyawan
- Berikan pelatihan etis, melalui seminar, lokakarya dsb. Secara berkala berikan penghargaan atas tindakan etis dan beri hukuman atas tindakan tidak etis.
- Berikan mekanisme perlindungan, sehingga karyawan dapat melaporkan perilaku tidak etis tanpa rasa takut
Budaya = Perilaku. Budaya adalah kata yang digunakan
untuk menggambarkan perilaku yang mewakili norma operasi umum di lingkungan
Anda. Budaya biasanya tidak didefinisikan sebagai baik atau buruk, meskipun
aspek budaya Anda mungkin mendukung kemajuan dan kesuksesan dan aspek lain
menghambat kemajuan anda
Sebuah norma akuntabilitas akan membantu membuat
organisasi Anda sukses. Sebuah norma layanan pelanggan spektakuler akan menjual
produk dan mengikutsertakan karyawan Anda. Menoleransi kinerja yang buruk atau
menunjukkan kurangnya disiplin untuk memelihara proses dan sistem yang mapan
akan
menghambat kesuksesan Anda.http://allanerlangga4eb17.blogspot.com/2012/12/budaya-organisasi-dapat-mempengaruhi_1.html
faktor-faktor pengaruh:
a) Faktor Individu,tingkat pengetahuan, nilai moral, sikap pribadi, tujuan pribadi, dan lain-lain.
b) Faktor Sosial,norma budaya; keputusan, tindakan dan perilaku rekan kerja; serta nilai moral dan sikap kelompok referensi (seperti suami/istri/pacar, teman, saudara, dll).
c) Kesempatan/Peluang,kebebasan yang ‘diberikan’ organisasi pada setiap karyawan untuk berperilaku tidak etis. Hal ini tercermin pada kebijakan, prosedur, dan kode etik organisasional.
contoh kasusnya :
masalah komunikasi bisnis (terutama iklan) yang menyesatkan, contohnya berkaitan dengan label “100% halal”, “low fat, fat free, natural preservative”; praktik penipuan diskon (harga telah dinaikkan baru didiskon), menyembunyikan informasi, memanfaatkan “blow-up” informasi, dan seterusnya
http://tribuanadhea.blogspot.com/2012/11/bagaimanakah-budaya-organisasi-dapat.html